Bisa dipakai untuk nama pantai, batu, maupun kawasan. Jika hendak ke Banyuwangi lewat jalur Pantura, anda akan bertemu dengan sebuah patung penari wanita dengan pakaian adat Banyuwangi. Maksudnya adalah semacam ucapan selamat datang ke kota tersebut. Nah, daerah inilah yang disebut watudodol.
Dilihat dari designnya, tempat ini memang sangat cocok untuk sekedar melepas lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Minikmati semilir angin pantai dengan secangkir kopi dan dilengkapi view pulau bali di seberang sungguh bisa jadi sugesti untuk mengembalikan energi.
Di sini bisa kita temukan sebuah batu diantara jalan kembar menjulang kurang lebih setinggi 10 m. Menurut cerita rakyat, batu ini memiliki semacam kekuatan mistis. Semasa pendudukan Jepang, pernah dicoba dirobohkan dengan cara menarik menggunakan kapal perang, namun usaha tersebut rupanya gagal. Pernah juga dengar dari seorang asli Banyuwangi, pada jaman pembangunan batu tersebut pernah dirobohkan untuk pelebaran jalan. Namun kembali berdiri sendiri ketiga pagi menjelang. Untuk kebenarannya saya sendiri belum membuktikan. Tapi satu yang pasti, Watudodol sangat cocok untuk take a break.
2 comments:
kapan aku mbok jak mrene lik?
minggu ngarep yoh...
jiakakak.............
mampir besuki yoh riyoyo...!!!
Post a Comment