Setelah mandi dan sarapan seadanya,aq pun pamitan n langsung berangkat ke (beskem)rumah Fajar letek yang beralamatkan di desa Kutoanyar Tulungagung Jawatimur Indonesia daaaaaaann seterrusnyaaaaaaaaa.................huaahahahahahaahah.Jam sebelas sampai disana, ternyata letek belum 100% siap.Yahh....apa boleh buat,qt sih manut aja untuk nungguin dia.Lagi pula temen-temen yang lain juga belum siap(Arik n Zainal).Eh...tapi kasian si Suluh!!!!!!!!!!!!!Dia telpun berulang-ulang,katanya udah nyampek di pertigaan ke Kebun teh.Dasar letek, dia minta Suluh buat nunggu bentar lagi.Padahal dia sendiri nggak tau sebentarnya itu seberapa lama.Hihihihi..kasihan si Suluh ya.
Jam 12 aq sama letek ke rumah Zainal untuk jemput dia sama Arik(arek malang).Sesampai di sana ternyata mereka sudah siap.Langsung saja kami meluncur kembali ke rumah Letek.Eh...setelah tiba sudah disediain makanan !!!!Nggak enak jadinya.....hihihihi(padahal sejatinya memang mengharapkan huahahahha.....)
Wih... aq kasih tau nih!!!!!!!Ternyata ibunya Letek itu perhatian banget.Tasnya yang kecil itu ternyata kepenuhan(boso jowone opo yo?kebekenlah kiro2) bukan gara2 barang perlengkapan,tapi karna 7 potong lontong yang dimasukin ibu ke tasnya.Kontan aja letek protes melihatnya.Karna ga cukup, akhirnya sebagian dimasukin tasku(op the rekot).
Usai solat Dhuhur, akhirnya kami meluncur ke gunung Wilis dengan diantar ayahe letek.Ehh...di pertigaan ke penampihan, si Suluh udah nungguin sambil cengar-cengir.Hihihih....kacian banget sih sebenere ngliat suluh nungguin lama buanget.
Setelah menyusuri jalan ke penampihan yang berliku2,akhirnya kami sampek di kebun teh Penampihan.Wih... sueger banget udarane.Di sono dah ada pramuka berkemah dengan asiknya.Ga tau apa yang dilakuin.Yang jelas pembina ce nya cantik juga:D
Karna dah sore, akhirnya kami ndirikan tenda di Penampihan.Kmudian bapaknya letek pulang.Hawa di Penampihan ternyata dingin juga.Tapi dengan bantuan api unggun,hawa yinyan itu dikit sdkit mulai hilang.
Usai sholat subuh,sarapan pagi + kopi susu + rokok 76 sungguh nikmat.Walau ala kadarnya ndak masalah, yang paling penting adalah nilai kebersamaan (duh...gaya banget bahasanya:D).Jam menunjukkan pukul 07.15 WIB.Kamipun langsung mengemasi tenda dan barang lainnya.Tidak lupa berdoa agar selamat sampai tujuan + ngolesin sabun colek ke kaki agar nggak dihinggapin sama pacet.Tepat pukul 08.30 WIB kami berlima berangkat dari penampihan langsung menuju puncak.Baru 15 menit berjalan,kami menemukan candi(lupa namanya).Sayang, candi tersebut kelihatannya kurang terpelihara.Bentuknya sudah nggak beraturan lagi.Disana-sini banyak batu berserakan.
Skitar jam 12-an siang, kami udah sampek di hutan rimba.Wih...hutan wilis ternyata masih alami banget.sampek2 sinar matahari nggak mampu menembus alas yang super ketel(wis pokok e bahasane mbulet).Karna capek, kamipun istirahat untuk sekedar melepas lelah.Hisap rokok, minum dan ngglethak merupakan adat yang harus dijalanin tiap istirahat.Kabut yang makin tebal, membuat udara makin dingin dan jarak pandang berkurang hebat.Untung aja nggak banyak jurang di hutan wilis.Jadinya perjalanan terasa lebih nyaman abis......!!!!!!!!!
Puuunnnnnccccccccaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk..............!!!!!!!!!!!!!!!!Akhirnya puncak Wilis digapai skitar jam 4 sore.Setelah melewati perjalanan yang panjang,bahagia banget rasanya bisa nyampek puncak.Aq langsung berteriak sekeras mungkin di deket bendera.
Tenda segera didirikan,kayu bakar dikumpulkan dan kompor dinyalakan.Semua perbekalan dikeluarkan sesuai fungsinya.Kamipun mulai berapi unggun ria.Suasana puncak Wilis memang tidak seperti puncak2 lainnya.Sepi!Satu kata yang cocok untuk menggambarkan situasi di puncak.Jauh jika dibandingkan puncak Semeru yang ramai,apalagi di danau Ranukumbolo.Angin yang meraung-raung akibat menghantam pepohonan menjadi bahan pekerjaan yang berat bagi telinga kami.Segelas kopi panas + rokok 76 selalu diwajibkan untuk menahan hawa yinyan yang menusuk hingga ke tulang.Sementara si Suluh tidur dalam kepompong(slipingbek),kami berempat bercanda menghabiskan malam.Sayang mataku udah minta pendingin skitar jam 9.Akhirnya aq n Letek berangkat ke dalam tenda maksiat eh...kliru keramat heheh.Dan tinggalah Arik n Zainal menunggu api unggun.
Usai sholat Subuh,langsung kunyalain kompor n merebus air.Ritual pagi seperti biasanya harus dijalanin untuk menyuplai energi ke body hehe...Sebelum pulang kami puas-puasin dulu nikmatin pemandangan di puncak Wilis.Untungnya pagi itu puncak tidak tertutup kabut,so kita bisa lihat pemandangan disekitar gunung.Awan yang memotong gunung benar2 menambah keindahan alam.Ditambah kesejukan udara pagi yang ndak mungkin di dapat di rumah.Situasi seperti ini mungkin hanya akan di temui di puncak Wilis aja.So cepetan kesini!!!!
###Abis peking n bersih2 lingkungan, skitar jam 9 kami turun gunung.Tidak lupa berdoa agar selamat sampai rumah.Perjalanan pulang memang lebih ringan, tetapi rasa ngilu pindah ke pundak.Mungkin karna tas yang makin berat karna gravitasi kali ya???Jalan yang kami laluipun samahalnya dengan kmarin.Hanya kata "sejuk" yang pantes mengiringi perjalanan pulang kami.Skitar jam 4 sore akhirnya kami sampe' di Penampihan.Karna ngga ada yang njemput, akhirnya kami jalan sampai perempatan(nggak tau perempatan mana tuh).Yang jelas dari perempatan sampe' perempatan skitar 5 kilo.Wih...udah capek masih dihajar lagi.Sampek di sana Suluh akhirnya telp ayahe agar njemput kami.Sip...15 menit berselang jemputan dateng n kamipun akhirnya berhasil pulang.
